MODUL 4 KELOMPOK 5





 
 MODUL 4
PROJECT DEMO

"JEMURAN OTOMATIS"

1. Tujuan[back]
    
  1. praktikan dapat menerapkan sebuah sistem menggunakan mikrokontroller.
  2. praktikan dapat mengkombinasikan berbagai macam output, akumulator, display, dan berbagai media output lainnya menjadi sebuah alat.
  3.  praktikan dapat merancang suatu sistem menjadi sebuah alat.
Tujuan Percobaan:
        merancang dan membangun prototype yang mampu menggerakan atap jemuran secara otomatis sesuai dengan kondisi yang didapat supaya melindungi jemuran agar tetap mengering dengan menggunakan mikrokontroler Arduino yang dilengkapi dengan sensor dan alat pendukung lain.


2. Daftar Komponen[back]
  
1. arduino






2. LCD 16 X





3. LED





4.Resistor





5.Jumper




6. motor servo




7.LM 35




8. Rain sensor


 










3. Landasan Teori[back]

1. Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.

Cara Kerja Komunikasi UART

Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima.

a. Arduino

 

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

 


Microcontroller                                           ATmega328P

Operating Voltage                                      5 V

Input Voltage (recommended)                   7 – 12 V

Input Voltage (limit)                                  6 – 20 V

Digital I/O Pins                                          14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins                                6

Analog Input Pins                                       6

DC Current per I/O Pin                              20 mA

DC Current for 3.3V Pin                            50 mA

Flash Memory                                            32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM                                                        2 KB

EEPROM                                                   1 KB

Clock Speed                                               16 MHz

Berikut merupakan fungsi masing-masing komponen yang ada pada arduino. yaitu:

1)      USB Soket/Power USB

USB Soket/Power USB digunakan untuk memberikan catu daya ke Papan Arduino menggunakan kabel USB dari komputer. Selain menjadi port catu daya, USB juga memiliki berfungsi untuk:

   i.     Memuat program dari komputer ke dalam board Arduino.

   ii.  Komunikasi serial antara papan Arduino dan komputer begitu juga sebaliknya.

Pada versi lebih lama Arduino terdapat sambungan SV1 Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya yang digunakan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

 

2)      Power (Barrel Jack)

Papan Arduino dapat juga diberikan colokan catu daya secara langsung dari sumber daya AC dengan menghubungkannya ke Barrel Jack yang tersedia. Tegangan maksimal yang dapat diberikan kepada Arduino maksimal 12volt dengan range arus maksimal 2A (Agar regulator tidak panas).

 

3)      Voltage Regulator

Fungsi dari voltage regulator adalah untuk mengendalikan atau menurunkan tegangan yang diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain.

 

4)      Crystal Oscillator

Kristal (quartz crystal oscillator), jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

Crystal oscillator membantu Arduino dalam hal yang berhubungan dengan waktu. Bagaimana Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan menggunakan crystal oscillator. Angka yang tertulis pada bagian atas crystal 16.000H9H berarti bahwa frekuensi dari oscillator tersebut adalah 16.000.000 Hertz atau 16 MHz.

 

5)      5, 17 Arduino Reset

Kita dapat mereset papan arduino, misalnya memulai program dari awal. Terdapat dua cara untuk mereset Arduino Uno. Pertama, dengan menggunakan reset button (17) pada papan arduino. Kedua, dengan menambahkan reset eksternal ke pin Arduino yang berlabel RESET (5). Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

 

6)      3.3V (6) − Supply 3.3 output volt

 

7)      5V (7) − Supply 5 output volt

 

Sebagaian besar komponen yang digunakan papan Arduino bekerja dengan baik pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt.

 

8)      GND (8)(Ground) – Ada beberapa pin GND pada Arduino, salah satunya dapat digunakan untuk menghubungkan ground rangkaian.

9)      Vin (9) – Pin ini juga dapat digunakan untuk memberi daya ke papan Arduino dari sumber daya eksternal, seperti sumber daya AC.

10)  10 Analog pins

Papan Arduino Uno memiliki enam pin input analog A0 sampai A5. Pin-pin ini dapat membaca tegangan dan sinyal yang dihasilkan oleh sensor analog seperti sensor kelembaban atau temperatur dan mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh mikroprosesor. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

11)  Main microcontroller

Setiap papan Arduino memiliki Mikrokontroler (11). Kita dapat menganggapnya sebagai otak dari papan Arduino. IC (integrated circuit) utama pada Arduino sedikit berbeda antara papan arduino yang satu dengan yang lainnya. Mikrokontroler yang sering digunakan adalah ATMEL. Kita harus mengetahui IC apa yang dimiliki oleh suatu papan Arduino sebelum memulai memprogram arduino melalui Arduino IDE. Informasi tentang IC terdapat pada bagian atas IC. Untuk mengetahui kontruksi detai dari suatu IC, kita dapat melihat lembar data dari IC yang bersangkutan.

12)  12 ICSP pin

Kebanyakan, ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header kecil untuk Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering dirujuk sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat dipertimbangkan sebagai “expansion” dari output. Sebenarnya, kita memasang perangkat output ke master bus SPI.

 In-Circuit Serial Programming (ICSP)Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

13)  Power LED indicator

LED ini harus menyala jika menghubungkan Arduino ke sumber daya. Jika LED tidak menyala, maka terdapat sesuatu yang salah dengan sambungannya.

14)  14 TX dan RX LEDs

Pada papan Arduino, kita akan menemukan label: TX (transmit) dan RX (receive). TX dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino Uni. Pertama, di pin digital 0 dan 1, Untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk komunikasi serial. Kedua, TX dan RX led (13). TX led akan berkedip dengan kecepatan yang berbeda saat mengirim data serial. Kecepatan kedip tergantung pada baud rate yang digunakan oleh papan arduino. RX berkedip selama menerima proses.

 

 

15)  Digital I/O

Papan Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital (15), 6 pin output menyediakan PWM (Pulse Width Modulation). Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan sebagai pin digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai pin digital output untuk mengendalikan modul-modul seperti LED, relay, dan lain-lain. Pin yang berlabel “~” dapat digunakan untuk membangkitkan PWM.

16)  AREF

AREF merupakan singkatan dari Analog Reference. AREF kadanag-kadang digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0 dan 5 Volts) sebagai batas atas untuk pin input analog input.


B. Liquid Crystal Display(LCD)



Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk

menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).


C .Sensor Kelembapan (Rain Sensor)

Sensor Kelembapan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan  dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Dipasaran sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau Arduino.

Prinsip kerja dari module sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

 

Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter.

 

Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.



·       Spesifikasi sensor Kelembapan:

1.     Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya

2.     Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi

3.     Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V

4.     Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil

5.     Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA

6.     Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya

7.     Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor

8.     Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)

9.     Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm


D. Motor Servo

       Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

 

     Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam).

 


e. Sensor LM 35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC 
pada suhu 25 ºC . 

Pada Gambar diatas ditunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
VLM35 = Suhu* 10 mV

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:

  • Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
  • Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
  •  Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
  •  Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
  •  Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
  •  Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
  •  Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
  •  Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.


















4. Simulasi Rangkaian[back]

a. keadaan awal

b. saat hujan turun

c. tidak turun hujan / hujan reda






 5. Listing Program[back]
     #MASTER

int pinLm35 = A0;

int pinRain = A1;

float suhuC, hujan;

 

void setup()

{

  pinMode (pinLm35, INPUT);

  pinMode (pinRain, INPUT);

  Serial.begin(9600);

}

void loop()

{

  hujan=digitalRead(pinRain);

  suhuC =analogRead((pinLm35)/2.04);

  if (suhuC<=25 && hujan==1)

  {

      Serial.write('1');

  }

  else

  {

    Serial.write('2');

  }

    delay (500);

  }


#SLAVE

#include <Servo.h>

 

#include <Servo.h>

#include <LiquidCrystal.h>

#define ledgreen 13

#define ledyellow 12

#define servo 9;

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

Servo myservo;

int output;

int suhuC;

 

void setup()

{

 Serial.begin(9600);

 pinMode(13,OUTPUT);

 pinMode(12,OUTPUT);

 lcd.begin(16,2);

 lcd.clear();

 lcd.setCursor(0,0);

 lcd.print("PENDETEKSI HUJAN");

 lcd.setCursor(0,1);

 lcd.print("KELOMPOK 5");

 myservo.attach(9);

 delay(200);

}

 

void loop()

{

if (Serial.available() > 0)

{

char data = Serial.read();

if (data == '1')

{

output = map(suhuC, 0,1023, 0,255);

analogWrite(ledgreen, output);

digitalWrite(ledgreen, LOW);

digitalWrite(ledyellow, HIGH);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("HUJAN TURUN");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("ATAP TERTUTUP");

myservo.write(180);   

delay(200);

}

else

{

output = map(suhuC, 0,1023, 0,255);

analogWrite(ledgreen, output);

digitalWrite(ledgreen, HIGH);

digitalWrite(ledyellow, LOW);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);  

lcd.print("HUJAN TIDAK TURUN");

lcd.setCursor(0, 1);   

lcd.print("ATAP TERBUKA"); 

myservo.write(1);

delay(200);

}

 

}

}

 

 6. Flowchart[back]

#MASTER
#SLAVE



   

 7. Foto Alat[back]

   

    KETERANGAN:

1.                          TEMPAT JEMURAN

2.                          MOTOR PENGONTROL JEMURAN

3.                          SENSOR HUJAN

4.               BATRAI

5.               SENSOR LM35

6.                ARDUINO

7.                LAMPU LED

8.                LCD




 8. Video[back]






 9. Prinsip Kerja[back]

Pada modul 4 yaitu demo project yang berjudul “JEMURAN OTOMATIS” ini, mengunakan 2 sensor yaitu sensor hujan dan LM35, dimana prinsip kerja dari kedua sensor tersubut,

Prinsip kerja dari sensor hujan yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

 

Sedangkan prinsip kerja dari sensor LM35 yaitu Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya.

Selanjutnya prinsip kerja dari demo project ini adalah pertama komunikasi yang dipakai pada project demo ini yaitu UART , dimana menggunakan 2 buah arduino sebagai master dan slave, untuk sensor hujan dan LM35 dihubungkan ke master sedang kan untuk LCD,LED, dan motor servo dihubungkan ke slave.

Pada saat sensor hujan diberi logika “1” dan LM35 menunjukan suhu <25 maka maka master akan mengirim data “1” pada slave dimana ini menunjukan hujan turun dan LCD akan aktif dan akan menampilkan “HUJAN TURUN”, “ATAP TERTUTUP” kemudian LED kuning akan menyala sebagai penanda hujan turun dan MOTOR SERVO akan bergerak/berputar.
Dan apabila sensor hujan diberi logika “0” dan LM35 menunjukan suhu>25 maka master akan mengirim data “2” kepada slave dimana hal ini menunjukan hujan tidak turun dan LCD akan menampilkan “HUJAN TIDAK TURUN”, “ATAP TERTUTUP” kemudian LED hijau akan menyala sebagai penanda hujan sudah reda atau tidak turun dan MOTOR SERVO akan berputar kearah semula.

 10. link download[back]
        
    download simulasi rangkaian KLIK
    download video rangkaian KLIK
    download HTML KLIK
    download program master KLIK
    download program slave KLIK
    download library rain sensor KLIK
    download library servo KLIK